Pendidikan Indonesia Tertinggal 45 Tahun, 75 Tahun, atau 128 Tahun

Kabar duka kita terima dari berbagai penelitian ilmiah: pendidikan Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lain. Kita harus menerima situiasi ini. Memang sulit untuk mengatakan bahwa kondisi pendidikan kita baik-baik saja. Lebih mudah untuk mengatakan bahwa pendidikan kita sedang terpuruk. Ditambah lagi banyak hasil survey yang mendukung.

Seberapa terpuruk pendidikan Indonesia? Bagaimana solusinya?

Pendidikan kita sangat terpuruk. Indonesia secara konsisten menduduki posisi kelompok paling rendah dari survey TIMSS untuk pendidikan dasar (SD) dan survey PISA untuk pendidikan menengah. Konsisten pula untuk orang dewasa, Indonesia juga menempati posisi paling bawah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan bahwa kemampuan membaca anak Indonesia tertinggal 45 tahun dari negara maju. Sedangkan kemampuan ilmu pengertahuan tertinggal 75 tahun.

Pada kesempatan lain, Presiden Jokowi menyatakan pendidikan kita tertinggal 128 tahun dari nengara maju.

kihajardewantara

Barangkali kita bisa berdebat akurasi angka 45 tahun, 75 tahun, atau 128 tahun. Tetapi kita tidak bisa berdebat lagi bahwa kita perlu solusi untuk melejitkan kualitas pendidikan kita dengan segera. Saya ingin menuliskan kembali beberapa ide untuk melejitkan kualitas pendidikan Indonesia berikut ini.

  1. Memilih pemimpin yang tepat. Dalam hal ini pemimpin tertinggi kita adalah presiden. Namun dalam operasional tampaknya pendidikan lebih banyak menjadi tanggung jawab menteri pendidikan. Maka kita perlu memiliki menteri pendidikan yang tepat agar bisa melejitkan kualitas pendidikan.
  2. Bersihkan kebocoran dunia pendidikan. Barangkali sudah menjadi rahasia umum adanya kebocoran di berbagai tempat. Menteri pendidikan perlu kerja sama dengan beragam pihak untuk menutup dan mencegah kebocoran.
  3. Anggaran tepat sasaran. Posisi menteri pendidikan saat ini tidak mudah karena menteri keuangan sudah menyatakan bahwa anggaran pendidikan sudah disediakan secara berlimpah yaitu 20% APBN. Bahkan menteri keuangan sempat menyindir program sertifikasi guru. Maka menteri pendidikan perlu mengkaji ketepatan penggunaan anggaran yang diklaim sudah besar ini. Bila ditemukan masih perlu tambahan anggaran maka bisa diusulkan agar ditambah dengan catatan tepat sasaran.
  4. Menyusun model pendidikan yang paling tepat dengan karakter bangsa Indonesia. Belajar sistem pedidikan dari negara maju tentu baik-baik saja. Tapi meniru negara maju tentu bukan ide yang bagus karena situasi, kondisi, budaya, geografi, dan sejarah yang berbeda. Maka menteri pendidikan perlu menyusun dengan tepat bagaimana model pendidikan Indonesia di jaman now.
  5. Menyusun kurikulum yang fokus penuh tanggung jawab. Kita sering merasa beban kurikulum Indonesia terlalu membebani siswa. Mengapa? Karena kurikulum kita tidak fokus. Segala materi masuk ke kurikulum kita. Maka menteri pendidikan perlu menyusun kurikulum yang fokus dan bisa dipertanggungjawabkan. Maksudnya kurikulim ini fokus, sederhana, dapat dilaksanakan tapi hasilnya fokus. Kurikulum menetapkan standar minimal juga standar maksimal. Siswa tidak boleh menerima pendidikan kurang dari standar minimal dan tidak boleh lebih dari standar maksimal.

Dengan beberapa ide di atas dan penyempurnaan ide dalam pelaksanaan saya berharap Indonesia tidak harus menunggu 45 tahun, atau 75 tahun, atau 128 tahun untuk menjadi negara maju. Kita hanya perlu waktu sejauh anak-anak kita yang sekarang usia belasan menerima pendidikan terbaik sehingga menjadi manusia maju di usia 30an tahun. Kita hanya perlu waktu 20 tahun untuk negara maju dengan sistem pendidikan yang tepat.

Bagaimana menurut Anda?

Salam hangat…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s